THE BIG PICTURE OF THE WAVE PRINCIPLE

Pada tahun 1930-an, Ralph Nelson Elliott menemukan bahwa tren (trend) dan pembalikan  harga (reversal) pada pasar saham membentuk pola yang dapat dikenali. Pola yang Elliott temukan terjadi berulang secara bentuk tetapi tidak selalu dalam hal waktu atau amplitudo. Elliott menemukan lima pola, atau “gelombang” (waves) yang berulang. Dia meneliti gelombang-gelombang tersebut beserta dengan berbagai variasinya. Dia kemudian menjelaskan bagaimana mereka saling terhubung Bersama-sama untuk membentuk versi yang lebih besar dari “diri” mereka sendiri, untuk membentuk pola yang sama tapi tingkatan (degree) yang lebih besar dan terjadi seterusnya membentuk pola yang sama tapi dengan degree yang lebih besar dari degree sebelumnya, hingga menghasilkan sebuah progress yang terstruktur. Elliott menyebut fenomena ini dengan nama Prinsip Gelombang atau The Wave Principle.

The Wave Principle ini diatur oleh sifat sosial manusia (human’s social nature), ekspresinya menghasilkan bentuk (forms). Karena bentuknya berulang (repetitive), maka bersifat prediktif (predictive).

The Wave Principle adalah deskripsi rinci tentang bagaimana pasar berperilaku. Deskripsi tersebut memberikan konteks tentang posisi market saat ini dan kemungkinan arah pergerakan market ke depan. Value utama yang  penting dari The Wave Principle ini adalah memberikan konteks  untuk bisa menganalisis pergerakan market selanjutnya. Konteks ini membantu mengidentifikasi dan mengantisipasi perubahan arah dengan akurasi yang cukup tinggi. Berikut ini 5 benefits dari menggunakan the Wave Principle :

  1. Mengidentifikasi Trend
  2. Mengidentifikasi CounterTrend
  3. Mengidentifikasi dan Menentukan the maturity of the trend
  4. Menyediakan High Confidence Price Targets
  5. Menyediakan Specific points of Invalidation

Pola Dasar Lima Gelombang ( The Five-Wave Pattern )


Setiap market dapat diidentifikasi pasti berada di suatu tempat atau posisi dalam pola lima gelombang dasar ini pada primary Trend. Dengan mengidentifikasi posisi market, maka dapat memberikan konteks dan gambaran ke mana arah pergerakan selanjutnya. Inilah yang merupakan Value penting dari mempelajari The Wave Principle.

Pola dasar yang terjadi di market berbentuk lima (5) gelombang (wave) :yang diberi label 1-2-3-4-5. Untuk selanjutnya, kata dalam Bahasa Ingrris “Wave” akan dipakai untuk kata “Gelombang”.

 

Wave Mode
Pada struktur 5 waves ini, terbagi menjadi 2 (dua) mode, yaitu : Motive Wave dan Corrective Wave.
Motive waves adalah waves yang searah dengan trend, sedangkan Corrective waves berlawanan arah dengan arah trend. Corrective waves muncul sebagai respons dari Motive Waves.  Jadi kedua mode tersebut pada dasarnya berbeda, baik dalam peran maupun konstruksinya.

Wave 1 – 3 – 5 adalah arah trend . Jadi wave 1-3-5 adalah Motive Waves.
Wave 2 – 4 arahnya berlawanan dengan arah wave 1-3-5, yang disebut countertrend. Jadi wave 2 & 4 adalah corrective waves

Elliott mencatat tiga aspek yang konsisten dari bentuk lima gelombang ini yaitu:

  1. Wave 2 tidak pernah melampaui titik awal wave 1.
    (Wave 2 never moves beyond the start of wave 1)
  2. Wave 3 tidak pernah menjadi gelombang terpendek;
    (Wave 3 is never the shortest wave)
  3. Wave 4 tidak pernah memasuki/overlap wilayah harga gelombang 1.
    (Wave 4 never enters the price territory of wave 1)

Tiga Aspek di atas menjadi Rules Penting yang HARUS diterapkan jika menganalisis market dengan menggunakan metode The Wave Principle.

Siklus Lengkap ( The Complete Cycle)
Sebuah siklus yang lengkap yang terdiri dari delapan (8) gelombang yang  terdiri dari dua fase  :

  1. Fase Motive yang terdiri dari lima gelombang atau 5 waves. Lima gelombang ini dilambangkan dengan angka yaitu : 1-2-3-4-5
  2. Fase Corrective yang terdiri dari tiga gelombang atau 3 waves. Tiga gelombang korektif ini dilambangkan dengan huruf abjad, yaitu : A-B-C.

Waves 1-2-3-4-5 membentuk waves (1) pada degree di atasnya, fase ini disebut fase Motive.

Waves (2) membentuk waves A-B-C. Fase ini disebut fase Corrective.
Waves (2) terbentuk untuk mengkoreksi waves (1)
Dengan kata lain,  Fase gelombang korektif A, B, C mengoreksi gelombang 1, 2, 3, 4, 5.

Ketika siklus delapan gelombang awal ini berakhir (dengan membentuk waves (1) dan waves (2)), siklus serupa terjadi lagi yang kemudian diikuti oleh gerakan lima gelombang lainnya (dilanjutkan dengan membentuk waves (3) – (4) – (5). Keseluruhan perkembangan ini menghasilkan pola Lima gelombang (5 waves) dengan satu tingkatan atau degree yang lebih besar dari gelombang penyusunnya yaitu membentuk gelombang . Seperti yang dijelaskan di atas, gelombang ini merupakan fase Motive, dengan demikian setelah fase Motive selesai, dilanjutkan pembentukan fase Corrective yang membentuk (A) – (B) – (C). Ujung dari wave (C) merupakan wave .

Demikian seterusnya.

 

Notasi dan Nomenklatur
Setiap gelombang dapat dikategorikan berdasarkan ukuran relatif, atau derajatnya (degree). Elliott memilih istilah berikut untuk degree ini, dari yang terbesar hingga ke yang  terkecil: Grand Supercycle, Supercycle, Cycle, Primary, Intermediate, Minor, Minute, Minuette, Subminuette,

Pada perkembangan selanjutnya, urutan Nomenklatur di atas di standardisasikan lagi oleh Robert R. Prcehter menjadi seperti di bawah.

 

Referensi:
Elliott Wave Principle – Key To Market Behavior, Robert R. Prechter & A.J. Frost